08 April 2011

Andreas Kagawa Pimpin VMware



ANDREAS Ananto Kagawa, bekas Enterprise Marketing Lead & Microsoft Dynamic Lead PT Microsoft Indonesia dipercaya sebagai Country Manager Vmware Indonesia. Sarjana elektronika dari Universitas Kristen Satya Wacana itu dalam linkedin-nya, sebenarnya sudah memimpin bisnis VMware di Indonesia sejak November 2010.

General Manager VMware Asean Ed Lenta mengatakan, bisnis VMware di Indonesia selama ini telah berkembang pesat. Pengalaman dan pemahaman Andreas terhadap pasar TI lokal akan menjadi nilai tambah dalam memimpin, meningkatkan strategi jalur penjualan sekaligus mengembangkan ekosistem virtualisasi dan komputasi Awan di Indonesia.

"Andreas akan melanjutkan kepemimpinan VMware dalam hal virtualisasi serta mendorong pertumbuhan di sektor tersebut," kata Lenta dalam keterangan tertulis, Jumat (8/4).

Pengalaman Andreas terbilang lengkap. Ia 15 tahun berpengalaman dalam bidang penjualan, marketing, partner channel dan leadership dalam aplikasi ERP dan CRM. Yakni, 10 tahun di Microsoft Dynamics & SAP. Ia pernah pula berkarier di Computer Associate, dan Philips. Tiga tahun ia berkiprah di infrastruktur teknologi informasi (TI), mulai dari perangkat kerat, jaringan, database, network management, dan dua tahun di bisnis telekomunikasi, yakni PABX dan call centre.

06 Maret 2011

Prijono Sugiarto 'Supir' Baru Astra



Kabar menggelegar datang dari Singapura. Michael Dharmawan Ruslim, Presiden Direktur PT Astra International Tbk, meninggal dunia di salah satu rumah terkenal di Singapura. Ia meninggal dunia pada 20 Januari 2010, diduga akibat penyakit demam berdarah.

Sepeninggal Michael D Ruslim, perusahaan dengan market kapitalisasi terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI) itu mengundang para pemegang saham untuk memilih CEO baru. RUPS Luar Biasa yang digelar pada 1 Maret 2010 akhirnya menetapkan Prijono Sugiarto sebagai Presiden Direktur emiten dengan kode saham ASII itu.

Sebenarnya, banyak pihak yang sudah menduga bahwa Prijono Sugiarto itu bakal menjadi orang nomor satu di Astra. Sepeninggal Michael D Ruslim, ia telah dinobatkan sebagai Plt Presiden Direktur PT Astra International Tbk.

Prijono Sugiarto menjabat Direktur PT Astra International Tbk sejak Mei 2001. Ia adalah Director in Charge untuk beberapa merek kendaraan, yaitu Daihatsu, Isuzu, BMW, Peugeot, Nissan UD, PT Gaya Motor, PT Fuji Technica Indonesia, PT Inti Pantja Press Industri. Di samping itu, ia juga Director in Charge untuk Astra Honda Sales (AI-HSO), PT Astra Honda Motor (Grup Sepeda Motor Honda) dan PT Astra Otoparts Tbk (Grup Komponen).

Pria yang menjabat Wakil Ketua Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) itu bergabung di Grup Astra sejak 1990. Ia juga dipercaya untuk menjabat sebagai Presiden Komisaris PT United Tractors Tbk, PT Astra Otoparts Tbk, PT Astra Honda Motor, PT Isuzu Astra Motor Indonesia, Wakil Presiden Komisaris PT Astra Daihatsu Motor, Wakil Presiden Komisaris PT Federal International Finance, Komisaris PT Astra Sedaya Finance, Komisaris PT Pamapersada Nusantara serta sebagai Komisaris PT Astra Agro Lestari Tbk (2005-2007).

Sebelum bergabung di Astra, Prijono adalah Sales Engineering Manager di Daimler-Benz Indonesia. Menyandang gelar Dipl.-Ing di bidang Teknik Otomotif dari University of A. Sc. Konstanz, Jerman pada 1984 dan gelar Dipl. Wirtschaftsing di Bidang Administrasi Niaga dari University of A. Sc. Bochum, Jerman pada 1986.

Matt Williams Nahkoda Digg



Matt Williams secara resmi telah ditunjuk sebagai CEO baru Digg. Ia pun telah memperkenalkan diri kepada publik lewat blog-blog pengguna Digg. Ia juga minta maaf atas ketidakmulusan peluncuran versi terbaru Digg v4.

“Kami mendengar suara kalian dengan jelas dan tegas,” kata Williams menanggapi keluhan para pengguna Digg atau perubahan platform Digg Agustus 2010.

Digg v4 kurang disukai penggunanya. Banyak sekali fitur-fitur favorit yang hilang termasuk profil pengguna, komentar dan sejarah pengiriman. Digg berjanji akan mengembalikannya dalam beberapa minggu ke depan. Perbaikan lainnya adalah bagian “Upcoming”, tampilan halaman yang lebih baik, filter dan navigasi untuk gambar, alat melaporkan pelanggaran komentar, top alogaritma dan desain situs secara keseluruhan.

Digg dicoba mulai November 2004 oleh Kevin Rose, Owen Byrne, Ron Gorodetzky, and Jay Adelson. Namun, hanya Kevin dan Ron yang masih memainkan peran aktif dalam pengelolaan situs ini. Desain asli dari situs ini bebas dari iklan, dan dirancang oleh Dan Ries. Digg lalu menjadi lebih populer, dengan menambahkan Google AdSense dalam situs web.

Digg pada dasarnya merupakan situs jejaring sosial khusus berita dengan beberapa kategori seperti politik, bisnis, entertaiment, sains, worldnews, lifstyle, gaming dll. Sama seperti situs jejaring sosial lainnya, anda tentu dapat melakukan posting, mengikuti ataupun diikuti oleh teman anda.

Pada April 2010 Digg CEO Jay Adelson mengundurkan diri dan digantikan Kevin Rose. Pada 25 Agustus 2010, Digg merilis versi v4, yang menjadi ‘malapetaka’ buat Digg. Lalu, pada 1 September 2010, Matt Williams mengambil alih tampuk pimpinan dengan menggeser Kevin Rose yang baru enam bulan memimpin.

Dick Costolo Tak Akan Jual Twitter



Dick Costolo ditunjuk sebagai CEO baru Twitter per Oktober 2010. Sebelumnya, Costolo menjabat sebagai COO di situs yang berplatform 140 karakter itu.

Ia menggantikan Evan Williams, yang dikenal sebagai orang yang hobi menjual perusahaan teknologi. Oleh karena itu, ketika nama Costolo muncul sebagai CEO Twitter yang baru, pertanyaan pertama yang diajukan adalah apakah Twitter akan dijual?

“Tidak, saya tidak menyiapkan Twitter untuk dijual,” jelas Costolo.

Sebelum bergabung dengan Twitter, Costolo adalah salah satu pendiri dan CEO Feedburner, sebuah platform layanan distribusi yang pernah ia jual kepada Google tiga tahun lalu. Ia juga pernah menjual situs layanan monitoring, SpyOnit, sepuluh tahun lalu.

Manajemen Twitter telah mengumumkan pengunduran diri Evan Williams sebagai CEO. Costolo, CEO baru, mengakui ada perbedaan cara berpikir tentang perusahaan antara dia dan pendahulunya.

“Tapi kami berdua ingin Twitter menjadi perusahaan independen yang sukses. Kami pernah menjual beberapa perusahaan kepada Google, tapi kami tidak ingin melakukannya dengan Twitter,” kata Costolo.

Sebagai informasi real-time global, Twitter ingin mengubah cara orang berkomunikasi. Sebelum diganti, Williams baru saja mengubah tampilan Twitter. Oleh karena itu, manajemen menganggap William masih pantas untuk menduduki posisi sebagai strategi produk. Dengan demikian, Williams akan terbebas dari tanggung jawab untuk mengurus masalah keuangan, personalia, penjualan dan promosi Twitter.

“Williams hanya akan fokus pada produk dan langkah inilah yang memungkinkan ia untuk melakukannya,” kata Costolo.

Selama kepemimpinan Evan Williams, Costolo mengakui tentang dahsyatnya perkembangan Twitter. Twitter tumbuh dari 20 pekerja menjadi 300 pekerja, dari 3 juta pengguna menjadi lebih dari 165 juta pengguna, dan dari 1.25 juta tweet per hari menjadi 90 juta per hari. Bahkan, dia melakukannya hingga menjadikan Twitter sebagai budaya baru di masyarakat global.

“Saya sangat respek sepenuhnya terhadap keputusannya untuk fokus pada strategi dan visi dari produk kita di masa yang akan datang. Kami telah menghasilkan sesuatu yang dahsyat dalam waktu singkat, dan kami siap untuk mencapai lebih banyak lagi dalam waktu dua tahun ke depan dari apa yang sudah kita capai di empat tahun ini.”

Kovacs Kendalikan Firefox



Sejak Mei 2010, Mozilla mencari CEO baru untuk menggantikan posisi John Lilly, yang telah bergabung dengan Greylock Partners untuk bekerja dengan perusahaan Startup. Perusahaan yang berkantor di Mountain View, California, Amerika Serikat, itu adalah penyedia penjelajah (browser) web antarplatform gratis.

Nama yang muncul adalah Gary Kovacs. Ia dinilai cukup berpengalaman dalam dunia teknologi informasi (TI). Ia pernah menjadi General Manager dan Vice President of Mobile and Devices Adobe, bahkan pernah mendudkui posisi strategis di Macromedia.Sebelum ke Mozila, Kovacs bekerja sebagai Senior Vice President Markets, Solutions & Product di Sybase. Ia juga 10 tahun menghabiskan waktunya di IBM dalam berbagai posisi penting.

Gary Kovacs akan menempati posisi CEO Mozila mulai 8 November 2010.

Menurut blog resmi Mozilla, Kovacs akan bertanggung jawab untuk keseluruhan organisasi dan produk-produknya termasuk web browser Firefox. Mozilla Chairman Mitchell Baker mengatakan, Kovacs adalah seorang eksekutif yang baik dengan pemahaman yang kuat untuk memanfaatkan misi publik dari segala sesuatu yang pernah dilakukan.

Kovacs memiliki pekerjaan berat di depannya. Produk terbesar Mozilla, Firefox, telah berjuang untuk bersaing dengan saingannya, Internet Explorer, Opera, dan Google Chrome dalam keamanan dan inovasi. Dahulu Firefox sempat dikenal sebagai browser yang paling ramping dan aman, namun reputasinya dalam beberapa tahun terakhir ini telah tertinggal. Sukses peluncuran Firefox 4 dengan platform komputasi dan mobile akan menjadi tanggung jawab besar pertama Kovac.

Stephen Elop Pimpin Nokia



Pada Juli 2010, Wall Street Journal menulis, Olli-Pekka Kallasvuo dianggap kurang sukses memimpin Nokia. Pria yang memimpin Nokia sejak 2006 itu tak kunjung berhasil menciptakan daya tarik di pasar ponsel pintar kelas atas. Nokia dinilai kalah bersaing dengan Apple dan Google dalam bisnis pontel pintar.

Pangsa pasar Nokia terus merosot. Bahkan pada 2010, pangsa pasarnya merosot di bawah 40%. Pasar ponsel pintar makin kokoh direngkuh pesaing-pesaingnya. Awalnya, dikuasai BlackBerry, lalu mulai disaingi iPhone keluaran Apple, dan kini mulai didekap Android. Sementara itu, Nokia terus terpuruk, meski sudah merilis versi terbaru Symbian, sistem operasi smartphone Nokia. Bahkan, banyak yang menilai kekeliruan Olli-Pekka Kallasvuo saat menggandeng Intel untuk membuat sistem operasi MeeGo buat ponsel pintar Nokia.

Atas dasar itu muncul kabar Nokia sedang mencari CEO baru. Pada September 2010, media menulis bahwa Nokia telah mendapatkan calon kuat orang nomor satu di vendor ponsel terbesar di dunia itu. Namanya, Stephen Elop. Ia adalah eksekutif puncak Microsoft (sebagai Head of Business Division Microsoft), dan bahkan sebagai pemegang saham Microsoft.

Pria yang meraih gelar di bidang teknik komputer dan manajemen dari McMaster University Hamilton, Kanada, itu pernah menjadi eksekutif Juniper, Adobe Systems dan Macromedia Inc.

"Jajaran direksi Nokia percaya bahwa Stephen Elop memiliki pengalaman dan keterampilan yang tepat untuk memimpin Nokia," ujar Chairman Board of Directors Nokia Jorma Ollila.

Stephen Elop menggeser posisi Olli-Pekka Kallasvuo yang telah 30 tahun berkarier di Nokia. Meski tidak menjadi CEO lagi, Olli-Pekka Kallasvuo tetap berada di Dewan Direksi Nokia dalam kapasitas non-eksekutif.

Sebagai gebrakan awalnya, pada Februari 2011, Stephen Elop mengumumkan kerja sama Nokia dengan Microsoft. Yakni, penggunaan Windows Phone sebagai platform sistem operasi ponsel pintar Nokia.

24 Februari 2011

Intel Indonesia Kembali Dipimpin Orang Asing


ORANG nomor satu di Intel Indonesia berganti. Budi Wahyu Jati yang sudah memimpin Intel Indonesia sejak 1999 hengkang pindah ke Axioo, vendor komputer yang bermarkas di Singapura. Kini, orang nomor satu di Intel Indonesia dipercayakan kepada Santhosh Viswanathan.

Sebelum resmi menduduki posisi sebagai Country Manager Intel Indonesia, Santhosh Viswanathan sempat menjabat Regional Business Manager Asia Pacific, dan Distribution Business Manager India and South Asia. Dengan jabatan baru ini, pria India itu ingin lebih serius menggarap industri komputer (PC) tablet, dan ponsel pintar yang terus menggeliat di Indonesia.

"Pertumbuhan PC tablet dan smartphone di Indonesia sangat luar biasa, dan Intel sudah memiliki beberapa desain yang siap diperkenalkan," ujar Santhosh saat perkenalan dengan wartawan di Restoran Kembang Goela, Jakarta, Kamis (24/2/2011).

Di Intel Indonesia, Santhosh bertanggung jawab untuk menangani keseluruhan operasional dan juga pertumbuhan bisnis Intel lewat jalur distribusi, OEM lokal, dan multinasional.

Selain bisnis, fokus Santhosh lainnya adalah melakukan kerja sama strategis dengan pemerintah dan pemain lain di ekosistem IT untuk meningkatkan adopsi teknologi di Indonesia serta mendorong pertumbuhan konsumsi teknologi lokal.

Bergabung dengan Intel pada 2003, Shantosh sebelumnya sempat menjabat di beberapa bidang terkait sales dan marketing, termasuk di antaranya adalah mengelola distribusi untuk Asia Selatan. Posisi terakhirnya adalah menjabat di bidang Channel Revenue untuk Asia Pasifik, sebelum akhirnya ditunjuk untuk memimpin Intel Indonesia pada Oktober 2010.

Sebelum di Intel, Santhosh bekerja untuk beberapa perusahaan India seperti Wipro. Di sana ia memegang peran yang meliputi segmen pelanggan, pemerintah, ritel, enterprise, dan perbankan. Ia memiliki gelar di bidang Industrial Engineering and Management dan MBA dalam Sales and Marketing.