28 September 2012

Achirul Djamal, dari IBM ke Autodesk




AUTODESK Inc menunjuk Achirul Djamal sebagai Country Manager untuk Indonesia. Mantan Country Manager IBM Software Group di IBM Indonesia ini akan bertanggung jawab dalam mengatur pertumbuhan bisnis Autodesk lintas seluruh industri dan segmen produk serta mengembangkan berbagai kemitraan strategis di Indonesia.
Managing Director Autodesk untuk Asean VR Srivatsan mengatakan sangat senang dapat menyambut Achirul bergabung bersama Autodesk dalam memimpin bisnis Autodesk di Indonesia. Indonesia merupakan pasar penting bagi Autodesk dan kepemimpinan Achirul dipercaya akan dapat membuka banyak peluang baru serta meningkatkan pertumbuhan perusahaan.
“Achirul memiliki pengalaman profesional dari berbagai industri yang kami percaya akan berperan penting dalam pertumbuhan Autodesk dan perkembangannya di Indonesia,” kata Srivatsan dalam keterangan resminya, Jumat, 28 September 2012.
Achirul memiliki pengalaman selama lebih dari 22 tahun lintas industri software, telekomunikasi, minyak, utilitas, dan juga sektor pelayanan publik.
Sebelum bergabung dengan Autodesk, ia sempat menjabat sebagai Country Manager, General Business di PT IBM Indonesia. Pada posisi tersebut lingkup tanggung jawabnya meliputi strategi bisnis, pengembangan bisnis, dan pertumbuhan pendapatan.
Pada 18 tahun masa baktinya di IBM, Achirul menjabat posisi-posisi menantang, termasuk Country Manager untuk jalur bisnis baru, manager produk, dan berbagai posisi di bagian penjualan. Ia juga pernah menjabat sebagai Country Manager IBM Software Group di IBM Indonesia dan Country Manager PT Lotus Development Indonesia (anak perusahaan IBM).
Selama masa baktinya di IBM, Achirul telah mendapatkan beragam penghargaan atas kinerjanya yang luar biasa dan pencapaiannya yang melebihi target penjualan. Achirul memiliki gelar Master di bidang Computer Science dari Universitas Amerika, Washington D.C. dan telah mendapatkan gelar S-2 di bidang teknik mesin dari Universitas Trisakti, Jakarta.

17 September 2012

Alexander Rusli Pimpin Indosat




RAPAT umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) PT Indosat Tbk mengangkat Alexander Rusli menjadi direktur utama dan CEO Indosat menggantikan Harry Sasongko. Meski bukan ‘orang’ Qtel, nama Alexander Rusli, kabarnya diajukan langsung oleh Qatar Telecom (Qtel) selaku pemegang saham pengendali.
"Perpindahan tampuk pimpinan itu akan berlaku efektif per 1 November 2012," demikian keterangan Indosat dalam RUPSLB yang berlangsung di kantor pusat Indosat, Senin, 17 September 2012.
Alexander Rusli lebih banyak berkiprah di BUMN, kementerian, dan perusahaan investasi. Sejak Januari 2010, ia menjabat sebagai komisaris independen Indosat. Dia juga anggota Komite Remunerasi dan Komite Audit Indosat. Ia pernah bekerja di Northstar Pacific sebagai managing director. Dia juga pernah menjadi komisaris independen PT Krakatau Steel Tbk, staf ahli Kementerian BUMN, serta staf ahli Kementerian Komunikasi dan Teknologi Informasi.
Sheikh Abdullah Mohammed SA Al-Thani yang mewakili Qtel sebagai Komisaris Utama Indosat mengatakan, selama tiga tahun kepemimpinan Harry Sasongko, Indosat telah melewati banyak tantangan dan semua berhasil dilewati sehingga Indosat menjadi lebih kompetitif.
"Bapak Harry Sasongko telah membawa perseroan melalui kompetisi pasar yang ketat dan memegang peranan kunci dalam menjalankan beberapa inisiatif utama yang membawa perusahaan menjadi lebih kuat dan dapat tumbuh secara berkesinambungan. Kami yakni Bapak Alexander Rusli akan mampu meneruskan kesuksesan yang telah dirintis oleh pendahulunya," ujar Al-Thani.
Qtel adalah pemegang 65% saham Indosat, sedangkan pemerintah Indonesia hanya memiliki 14,29%, dan sisanya dipegang oleh publik.
Al Thani mengatakan, Indosat mengalami banyak tantangan sepanjang tiga tahun terakhir. “Kami menyambut Pak Rusli dalam peran barunya sebagai dirut dan CEO. Kami berharap bisnis perseroan bisa semakin berkembang,” kata dia.
Sementara itu, Deputi Menteri BUMN Bidang Usaha Industri Strategis dan Manufaktur Dwijanti Tjahtjahningsih mengharapkan Alexander Rusli dapat meningkatkan pangsa pasar Indosat yang saat ini hanya 20%.