MUDA, ramah, dan meyakinkan. Berbekal tiga hal itu, Alexander Rusli cepat
akrab dengan para wartawan. Ia bahkan menjadi salah satu kesayangan
media (media darling), khususnya di jagat bisnis telekomunikasi. Alex
—begitu ia kerap disapa— memang membuat kagum banyak orang. Pada
usianya yang baru 42 tahun, ia sudah menyandang jabatan prestise
sebagai direktur utama/ chief executive officer (CEO) PT Indosat Tbk,
operator seluler papan atas Indonesia.
Di perusahaan publik
sekaliber Indosat, tanggung jawab Alex sungguh berat. Apalagi tahun
lalu kinerja Indosat sempat terpuruk. Utang perusahaan mencapai puluhan
triliun rupiah. Belum lagi kasus dugaan penyalahgunaan frekuensi 2,1
GHz yang masih membelit Indosat dan anak usahanya, PT Indosat Mega
Media (IM2).
Alex, yang menerima estafet kepemimpinan dari Harry
Sasongko mulai 1 November 2012, ternyata tipe eksekutif berdaya juang
tinggi dan tahan banting. Tekanan dan tantangan justru makin
mengobarkan semangat dan optimismenya. “Saya yakin peluang dan
kesempatan selalu ada. Tinggal bagaimana memanfaatkan dan
memaksimalkannya sebaik mungkin,” tutur Alexander Rusli kepada wartawan
Investor Daily Rizagana dan Farid Firdaus di Jakarta, belum lama ini.
Selengkapnya, baca di Investor Daily
17 April 2013
16 April 2013
Dari Blackberry, Eka Anwar Hijrah ke Esia
Akhirnya terjawab
sudah rumor yang beredar selama ini mengenai Eka Anwar. Sosok yang sebelumnya
menjabat Direktur Marketing BlackBerry Indonesia itu telah ditunjuk sebagai Chief Marketing Officer PT Bakrie
Telecom Tbk dan efektif mulai awal Mei 2013.
Eka sudah delapan tahun
berkiprah di industri telekomunikasi Indonesia. Sejak meraih gelar Master of
Business Administriation (MBA) Marketing dari City University, Seattle, Amerika
Serikat (AS), Eka memuilai karier di perusahaan properti. Pada 2006, ia menjadi
Marketing Manajer Nokia Indonesia. Ia sempat menjadi Multimedia Retail Manager
yang mengurus Nokia N-series.
Pada 2010, Eka hijrah
ke pesaing Nokia, yakni Samsung. Di vendor ponsel berbasis di Korea Selatan itu,
ia dipercaya sebagai Head of Marketing for Mobilephone Business. Ia ikut
mendongkrak pamor Galaxy Tab.
Pada akhir 2011,
tiba-tiba Eka “menghilang”, dan pada Januari 2012 namanya harum kembali. Ia
telah “muncul” sebagai Direktur Marketing Research In Motion (RIM), yang
kemudian berubah menjadi Blackberry.
Banyak yang bertanya-tanya
tentang keputusannya hengkang dari Blackberry ke operator Esia itu, mengingat kinerja operator CDMA itu terus merosot dalam dua tahun terakhir ini. Pada 2012,
operator CDMA itu merugi Rp 3,14 triliun atau meningkat hampir empat kali lipat
dibanding kerugian yang diderita perseroa pada 2011, yang sebesar Rp 783 miliar.
Rajesh Thadani Pimpin Lenovo Indonesia
Lenovo mengangkat
Rajesh Thadani sebagai President Director PT Lenovo Indonesia, efektif mulai
April 2013. Ia akan memperkuat posisi Sandy Lumy, yang akan memegang posisi
sebagai Chief Operating Officer (COO) dan Relationship Lead di Indonesia.
Rajesh akan memegang
jabatan sebagai Country General Manager
(CGM) dan anggota dari Asean Leadership Team. Dia akan berkantor di Jakarta,
dan bertanggung jawab langsung kepada Koh Kong Meng, vice president dan general manager
Lenovo Asean.
“Kemitraan antara
Sandy, Rajesh dan kantor pusat ASEAN, serta investasi dalam bentuk sumber daya
manusia dan bisnis akan membawa Indonesia ke level baru di era PC+,” Koh Kong
Meng dalam siaran pers, Selasa (16/4/2013).
Tugas Rajesh antara
lain membangun dan mendorong hubungan dengan klien-klien utama di segmen
korporasi, mengelola saluran distribusi di segmen consumer dan usaha kecil dan menengah (UKM), serta menangani
penjualan serta pemasaran untuk brand
dan produk Lenovo secara keseluruhan di Indonesia.
"Indonesia
adalah pasar terbesar kami di Asean dan telah memerankan peranan integral dalam
memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan Lenovo di kuartal-kuartal yang
lalu," ujar Koh Kong Meng.
Rajesh dianggap
memiliki latar belakang yang mengesankan. Ia memiliki peran yang besar dalam
mengubah bisnis consumer Lenovo di India. Pangsa pasar Lenovo di negeri itu mencapai
dua digit, bahkan mampu tumbuh tiga kali lipat pada tahun fiskal 2011/2012
dibandingkan 2010/2011. Lenovo India menjadi satu-satunya retailer PC terbesar
dan brand AIO nomor satu di negara tersebut.
"Kami yakin
pengalaman besar Rajesh di segmen konsumen akhir dan pengetahuan mendalam Sandy
mengenai pasar Indonesia, akan terus meningkatkan pertumbuhan dan pengembangan
Lenovo di Indonesia pada tahun-tahun mendatang," kata Koh.
Rajesh, yang baru
saja dipromosikan meniadi Executive Director per 1 April 2013,
berpengalaman lebih dari 19 tahun di industri teknologi informasi (TI). Rajesh
meraih gelar Insinyur di bidang instrumentasi dan pascasarjana di bidang
marketing dari Mumbai University.
Langganan:
Postingan (Atom)