17 April 2013

ALEXANDER RUSLI, Kesempatan Selalu Ada

MUDA, ramah, dan meyakinkan. Berbekal tiga hal itu, Alexander Rusli cepat akrab dengan para wartawan. Ia bahkan menjadi salah satu kesayangan media (media darling), khususnya di jagat bisnis telekomunikasi.  Alex —begitu ia kerap disapa— memang membuat kagum banyak orang. Pada usianya yang baru 42 tahun, ia sudah menyandang jabatan prestise sebagai direktur utama/ chief executive officer (CEO) PT Indosat Tbk, operator seluler papan atas Indonesia.

Di perusahaan publik sekaliber Indosat, tanggung jawab Alex sungguh berat. Apalagi tahun lalu kinerja Indosat sempat terpuruk. Utang perusahaan mencapai puluhan triliun rupiah. Belum lagi kasus dugaan penyalahgunaan frekuensi 2,1 GHz yang masih membelit Indosat dan anak usahanya, PT Indosat Mega Media (IM2).

Alex, yang menerima estafet kepemimpinan dari Harry Sasongko mulai 1 November 2012, ternyata tipe eksekutif berdaya juang tinggi dan tahan banting. Tekanan dan tantangan justru makin mengobarkan semangat dan optimismenya. “Saya yakin peluang dan kesempatan selalu ada. Tinggal bagaimana memanfaatkan dan memaksimalkannya sebaik mungkin,” tutur Alexander Rusli kepada wartawan Investor Daily Rizagana dan Farid Firdaus di Jakarta, belum lama ini.

Selengkapnya, baca di  Investor Daily

16 April 2013

Dari Blackberry, Eka Anwar Hijrah ke Esia

Akhirnya terjawab sudah rumor yang beredar selama ini mengenai Eka Anwar. Sosok yang sebelumnya menjabat Direktur Marketing BlackBerry Indonesia itu telah ditunjuk sebagai Chief Marketing Officer PT Bakrie Telecom Tbk dan efektif mulai awal Mei 2013.
Eka sudah delapan tahun berkiprah di industri telekomunikasi Indonesia. Sejak meraih gelar Master of Business Administriation (MBA) Marketing dari City University, Seattle, Amerika Serikat (AS), Eka memuilai karier di perusahaan properti. Pada 2006, ia menjadi Marketing Manajer Nokia Indonesia. Ia sempat menjadi Multimedia Retail Manager yang mengurus Nokia N-series.
Pada 2010, Eka hijrah ke pesaing Nokia, yakni Samsung. Di vendor ponsel berbasis di Korea Selatan itu, ia dipercaya sebagai Head of Marketing for Mobilephone Business. Ia ikut mendongkrak pamor Galaxy Tab.
Pada akhir 2011, tiba-tiba Eka “menghilang”, dan pada Januari 2012 namanya harum kembali. Ia telah “muncul” sebagai Direktur Marketing Research In Motion (RIM), yang kemudian berubah menjadi Blackberry.
Banyak yang bertanya-tanya tentang keputusannya hengkang dari Blackberry ke operator Esia itu, mengingat kinerja operator CDMA itu terus merosot dalam dua tahun terakhir ini. Pada 2012, operator CDMA itu merugi Rp 3,14 triliun atau meningkat hampir empat kali lipat dibanding kerugian yang diderita perseroa pada 2011, yang sebesar Rp 783 miliar.

Rajesh Thadani Pimpin Lenovo Indonesia



Lenovo mengangkat Rajesh Thadani sebagai President Director PT Lenovo Indonesia, efektif mulai April 2013. Ia akan memperkuat posisi Sandy Lumy, yang akan memegang posisi sebagai Chief Operating Officer (COO) dan Relationship Lead di Indonesia.
Rajesh akan memegang jabatan sebagai Country General Manager (CGM) dan anggota dari Asean Leadership Team. Dia akan berkantor di Jakarta, dan bertanggung jawab langsung kepada Koh Kong Meng, vice president dan general manager Lenovo Asean.
“Kemitraan antara Sandy, Rajesh dan kantor pusat ASEAN, serta investasi dalam bentuk sumber daya manusia dan bisnis akan membawa Indonesia ke level baru di era PC+,” Koh Kong Meng dalam siaran pers, Selasa (16/4/2013).
Tugas Rajesh antara lain membangun dan mendorong hubungan dengan klien-klien utama di segmen korporasi, mengelola saluran distribusi di segmen consumer dan usaha kecil dan menengah (UKM), serta menangani penjualan serta pemasaran untuk brand dan produk Lenovo secara keseluruhan di Indonesia.
"Indonesia adalah pasar terbesar kami di Asean dan telah memerankan peranan integral dalam memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan Lenovo di kuartal-kuartal yang lalu," ujar Koh Kong Meng.
Rajesh dianggap memiliki latar belakang yang mengesankan. Ia memiliki peran yang besar dalam mengubah bisnis consumer Lenovo di India. Pangsa pasar Lenovo di negeri itu mencapai dua digit, bahkan mampu tumbuh tiga kali lipat pada tahun fiskal 2011/2012 dibandingkan 2010/2011. Lenovo India menjadi satu-satunya retailer PC terbesar dan brand AIO nomor satu di negara tersebut.
"Kami yakin pengalaman besar Rajesh di segmen konsumen akhir dan pengetahuan mendalam Sandy mengenai pasar Indonesia, akan terus meningkatkan pertumbuhan dan pengembangan Lenovo di Indonesia pada tahun-tahun mendatang," kata Koh.
Rajesh, yang baru saja dipromosikan meniadi Executive Director per 1 April 2013, berpengalaman lebih dari 19 tahun di industri teknologi informasi (TI). Rajesh meraih gelar Insinyur di bidang instrumentasi dan pascasarjana di bidang marketing dari Mumbai University.