17 Juli 2009

Tony Chen Mundur dari Microsoft Indonesia



Tony Chen mengundurkan diri sebagai presiden direktur PT Microsoft Indonesia yang telah diembannya selama tujuh tahun. Ia ingin memulai pengembangan baru dalam kariernya, dan mengejar tantangan dan tanggung jawab yang berbeda.

“Ini adalah keputusan yang sangat berat bagi saya. Microsoft adalah perusahaan yang menganut nilai-nilai besar dengan pegawai yang juga mempunyai semangat besar. Saya pun sangat mencintai kehidupan saya selama bekerja untuk Microsoft 7 tahun belakangan ini,” kata Tony Chen dalam keterangan resmi PT Microsoft Indonesia, Kamis (16/7).

Pada 2002, Tony meninggalkan posisi sebagai direktur Country Sales PT Oracle Indonesia dan bergabung dengan PT Microsoft Indonesia sebagai direktur Enterprise Customer dan Partner Group. Pada Mei 2003, Tony dipercaya menjadi presiden direktur PT Microsoft Indonesia. Sejak itu, pria kelahiran Tebing Tinggi, Sumatera Utara itu menumpahkan segala kemampuannya di anak perusahaan peranti lunak terbesar di dunia itu.

Selama kepemimpinannya, Tony Chen berhasil membawa Microsoft Indonesia meraih sejumlah penghargaan, termasuk sebagai Best Subsidiary in Emerging Markets Award dari Microsoft Corp dua kali berturut-turut pada 2007 dan 2008. Ia juga yang meng-arrange pertemuan antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Bill Gates di kantor pusat Microsoft di Redmont, AS, pada 2005.

Waktu itu, pada awal 2005, Tony Chen mendapat informasi Presiden SBY ingin melakukan kunjungan kenegaraan ke AS. "Kalau tidak salah dua minggu sebelum keberangkatan Pak Presiden. Saya tawarkan kepada salah satu pejabat Indonesia untuk berkunjung ke kantor pusat Microsoft, sekaligus bertemua Bill Gates. Rupanya, ide saya itu diterima. Saya jadi kelabakan sendiri karena tidak gampang pula mengatur waktu Bill Gates, yang biasanya sudah terjadwal setahun sebelumnya," kenang Tony Chen.

Meski demikian, Tony Chen tidak patah arang. Ia menghubungi kantor pusat, dan berusaha meyakinkan para pejabat Microsoft tentang kedatangan Presiden SBY. "Rupanya Bill Gates juga berkenan dan jadilah jadwal Bill Gates digeser-geser," kata Tony Chen.

Ia juga berhasil meyakinkan Bill Gates dan kantor pusat Microsoft untuk menggelar Government Leader Forum (GLF) pada Mei 2008. Pada ajang GLF itu, Bill Gates datang ke Jakarta untuk memberikan kuliah umum. "Ini juga perjuangan yang tidak mudah. Beruntung, saya berkesempatan menemui Bill Gates saat kami menerima penghargaan sebagai Best Subsidiary in Emerging Markets Award pada 2007. "Waktu itu, saya mulai memancing pembicaraan serius dengan Bill Gates. Waktu itu, saya buka dengan isu Flu Burung, yang memang menarik perhatian Bill Gates. Setelah itu, saya yakinkan dia agar GLF 2008 digelar di Jakarta," kenang Bill Gates.

Semasa memimpin PT Microsoft Indonesia, Tony Chen juga sangat aktif dalam mengenalkan dan mengembangkan teknologi informasi (TI) di Tanah Air. Pelatihan TI untuk 185 ribu guru dan 7,6 juta siswa, membangun 120 Community Technology Centers (CTC) di 20 provinsi sebagai pusat pelatihan TI untuk dua juta petani. Microsoft Indonesia telah membangun lima Microsoft Innovation Center (MIC) di lima perguruan tinggi terkenal di Indonesia. Microsoft Indonesia juga aktif memberikan pelatihan dan pengembangan 100 perusahaan peranti lunak baru yang menyediakan sedikitnya 3.500 lapangan kerja baru.

Kemana Tony Chen setelah berhenti dari Microsoft? Apakah Tony Chen akan kembali ke Oracle Indonesia yang baru ditinggal oleh Country Manager-nya, Adi J Rusli yang kini menjadi country manager EMC? Atau Tony Chen telah ditelepon oleh Presiden Indonesia terpilih untuk 2004-2009, Susilo Bambang Yudhoyono, untuk memimpin Departemen Komunikasi dan Informatika? Tony Chen adalah orang yang berperan besar dalam 'mengakrabkan' Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan Bill Gates, bos sekaligus pendiri Microsoft.

"Tidak! Saat saya memutuskan mengundurkan diri dari Microsoft Indonesia, saya belum mempersiapkan persinggahan lain. Setelah lepas dari Microsoft, saya ingin libur dan berlibur," kata Tony Chen saat ramah tamah dengan beberapa wartawan di salah satu restoran di Jakarta.

Namun, Tony Chen mengakui, keputusan mengundurkan diri dari Microsoft Indonesia amat berat. Pekerjaannya di Microsoft Indonesia begitu menyita waktu dan pikirannya sehingga sulit untuk melepaskannya begitu saja.

"Setelah melakukan pertimbangan dalam waktu beberapa bulan ini, saya telah siap untuk memulai pengembangan baru dalam karir saya, dan mengambil keputusan sulit untuk meninggalkan Microsoft guna mengejar tantangan dan tanggung jawab yang berbeda,” kata Tony Chen.

Menanggapi pengunduran diri Tony Chen itu, Presiden Microsoft Asia Pacific Emilio Umeoka mengatakan, selama tujuh tahun, Tony Chen telah mendemonstrasikan kepemimpinan yang mengagumkan, dan membuat kontribusi penting dan berharga bagi Microsoft. “Bagi Microsoft, Tony sangat fokus untuk menempatkan Indonesia dalam peta global,” kata dia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar